Pages

Rabu, 13 November 2013

REFLEKSI dari hasil pembelajaran "Software Prosces" pada Rekayasa Perangkat Lunak!!




Pembelajaran untuk materi software proses kalau menurut saya banyak hal baru yang saya dapatkan, tapi tentunya ada juga hal-hal yang belum saya mengerti dengan baik, mungkin oleh karena adanya faktor- faktor penyebabnya sehingga ada hal yang / materi yang belum saya mengerti.
Yang saya pahami dalam mata kuliah ini khususnya “Prototyping” adalah bagaimana cara kerja dari software proses khususnya prototyping sangat baik,dimana antara user dan pengembang dapat berkomunikasi dengan baik, dan hasil itu ditentukan oleh si user sendiri.
Dan yang berikut adalah bagaimana cara kerja atau proses dari prototyping itu sendiri beserta dengan kelemahan dan juga kelebihannya.
Yang belum saya pahami adalah software proses yang bermodel lain, yaitu model RAD, model Waterfall, model spiral, model incremental, karena pembahasan dan waktu yang kurang jadi pembahasan untuk model yang lain tidak semua saya pahami.
Tentang proses pembelajaran menurut saya sudah sangat baik, karena banyak proses pembelajaran yang baru, antara lain jalan ke stand-stand untuk mendapatkan informasi, presentasi antar kelompok ini sangat baik utuk sebuah pembelajaran.
Kesimpulan yang saya dapatkan dari semuanya ini model pembelajaran mungkin bisa dipertahankan, hanya saja mungkin untuk pemahaman-pemahaman yang lain adalah mencukupkan waktu untuk setiap materi agar semua mahasiswa mendapatkan materi itu semua dengan baik.  


Perbedaan antara model" Waterfall dengan Prototyping"



Pada pembelajaran rekayasa perangkat lunak tentang software process kita akan mempelajari berbagai macam model software process antara lain adalah Waterfall, RAD ( Rapid Application Development ), Prototyping, dan Spiral. Tetapi tidak semua akan saya bahas di blog ini, hanya Model Prototyping saja yang akan saya bahas..check it out !!!!!

Sebelumnya saya akan membahas perbandingan antara Model Waterfall dengan Prototyping.
Waterfall model adalah model pengembangan software, dimana kemajuan proses tersebut dipandang menurun langkah demi langkah sperti jatuhnya air terjun yang mengalir kebawah.
Sedangkan model Prototyping model adalah salah satu paradigm yang mengembangkan sistem informasi. Bukan hanya sekedar evolusi saja tetapi juga merupakan revolusi yang mengembangkan sistem informasi.

Perbandingan yang kedua yaitu Kelemahan dan Kelebihan dari Waterfall dengan Prototyping check it out !!!
Kelemahan Waterfall :
1.       Tidak mengakomodasi perubahan requitment ( tidak bias diubah )
2.       Resiko ketidakpastian tinggi
3.       Model yang buruk untuk proyek berorentasi objek
4.       Model yang buruk untuk proyek kerja jangka panjang
Kelebihan Waterfall :
1.       Simple dan mudah diinplementasikan
2.       Mudah diatur modelnya
3.       Cocok untuk proyek kecil yang kita buat

Kelemahan Prototyping :
1.       User sulit untuk melakukan evaluasi ( bentuk sering berubah )
2.       User ingin cepat selesai ( bentuk program sudah ditentukan )
3.       Pengembang sering mengabaikan dokumentasi
4.       Lebih mementingkan keberhasilan

Kelebihan Prototyping :
1.        Adanya komunikasi user dan pengembang
2.       Menentukan kebutuhan user yang sebenarnya dan meminimalkan salah persepsi
3.       Peran user meningkat dalam hal ini user dapat memeberikan masukan setiap saat
4.       Pengembangan lebih cepat dalam hal ini program bias langsung dibuat untuk melihat perkembangan tahap demi tahap.
5.       Implementasinya sangat mudah, maksudnya disini adalah user dapat mengenal perangkat lunak yang akan dikembangkan dan tidak merasa asing sejak user memilikinya.
Dari penjelasan tadi semoga sahabat bloger mendapatkan ilmu walaupun tidak terlalu detail, semoga bermanfaat bagi bloger sekalian



Apa itu “ PROTOTYPING” dalam Rekayasa Perangkat lunak?


Pada hari ini saya akan  coba memberikan atau sharing tentang apa itu “prototyping” dalam rekayasa perangkat lunak, tapi sebelum itu kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi “Prototyping”
Definisi  Prototyping adalah salah satu paradigma yang mengembangkan sistem informasi.  Bukan hanya sekedar suatu evolusi saja,tetapi juga merupakan revolusi yang mengembangkan sistem informasi.
Setelah kita mengetahui definisi dari prototyping, kita masuk apa sebenarnya atau apa saja cara kerja dari prototyping tersebut.
Proses atau pembuatan prototyping :
§  Menentukan kebutuhan, maksudnya disini adalah kebutuhan dari user ( Pengguna )apa yang diinginkan / ide apa yang diinginkan user ( pengguna ) harus sesuai dengan kebutuhannya, biasanya yang menjadi analis sistem (Pengembang ) akan mewawancarai user tersebut, barulah user menuangkan ide tersebut ke analis sistem ( Pengembang )
§  Setelah itu barulah pembuatan apa yang diinginkan user  dan yang sudah disampaikan ke analis sistem. Analis sistem  akan bekerja sama dengan ahli computer untuk menentukan alat-alat bantu apa saja yang ingin dipergunakan untuk pembuatan dan pengembangan prototyping tersebut.
§  Mengevaluasi kembali, analisis sistem akan memperkenalkan prototyping kepada user untuk mengenali karateristik dari prototyping tersebut untuk di uji coba.
Apabila user menyetujui maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, kalau seandainya tidak setuju atau kurang maka akan di perbaiki.
Prototyping juga pastinya mempunyai kelemahan dan kelebihanya, antara lain:
Kelemahan dari prototyping :
-          Memungkinkan adanya pengembalian kode, implementasi dan perbaikan dari user
-          Kreatifitas perancangan dapat berkurang oleh karna user ingin agar prototyping tersebut cepat terselesaikan.
-          Performa terkadang  menjadi lambat untuk mendapatkan kebutuhan detail yang baik.
Kelebihan dari prototyping :
-          Terjadinya komunikasi yang baik antara user ( Pengguna ) dengan analisis sitemnya ( Pengembang )
-          Analisis sistem ( Pengembang )dapat bekerja lebih baik untuk menentukan kebutuhan user.
-          Penerapannya jauh lebih gampang karena user mengetahui apa yang diharpakannya.
Oke, dari sharing yang telah saya berikan,  maka kesimpulanya Prototyping dapat menjadi suatu teknik yang baik dalam memperbaiki suatu sistem yang akan di implementasikan. Bagi user ( pengguna ) dapat menikmati hasil akhir yang sudah dibaharui, dengan kata lain kemungkinan untuk terjadinya masalah sangat kecil.